Minggu, 06 Mei 2012

Seseorang Yang Terlupakan di Sekitar Kita

            Tidak semua orang peduli dengan mereka. Tidak semua orang menyayangi mereka. Atau bahkan banyak orang yang malah cenderung sinis dengan pekerjaan mereka. Siapa sih mereka sehingga mereka seolah – olah orang yang terbuang di sekitar kita. Padahal bisa jadi mereka adalah orang yang memiliki peran besar untuk kita semua. Siapa sih mereka yang terkadang orang memandangnya sebalah mata, sinis atau acuh. Karena bisa jadi dengan tidak  adanya mereka duinia ini penuh dengan sampah, penyakit, bahkan sesuatu yang buruk akan menimpa kita. Siapa sih mereka yang kebanyakan orang menganggap pekerjaan mereka adalah pekerjaan rendahan atau hina. Padahal dengan tidak adanya mereka kita tidak bisa memandang bahwa tempat yang kita huni adalah indah.
                Beliau adalah Bang Harun, salah satu OB atau petugas kebersihan di sekolah kami. Profesi beliau adalah mewakili para petugas kebersihan di manapun mereka berada. Memang pekerjaan beliau hanyalah petugas kebersihan, tetapi bukan berarti beliau tidak layak untuk kita hargai. Memang pekerjaan beliau adalah memungut sampah atau membersihkan ruang kelas atau kantor, namun bukan berarti beliau tidak layak untuk kita hargai dan kita sayangi.
                Kami menghormati dan menyayangi beliau seperti kami menyayangi guru, teman dan orang tua kami. Karena kami yakin karena adanya beliaulah sekolah kami menjadi bersih, indah dan nyaman. Bahkan sering kami membantunya saat beliau sedang membersihkan sekolah.  Kami selalu mengajaknya ngobrol saat sedang istirahat sekolah.
                Kalau seandainya tangan beliau bisa berbicara, pasti tangannya akan mengatakan :
“ Dengan cangkul yang aku pegang ini, semua rumput liar bisa ku bersihkan dan aku pasti akan menjadi saksi kebaikannya di akhirat “
“ Dengan sapu yang aku pegang ini, ruang kelas dan kantor menjadi bersih bebas dari debu dan kotoran, dan aku akan menjadi saksinya di hadapan Allah untuk membawanya ke Syurga “
“ Dengan kain pel yang aku pegang ini, semua lantai menjadi bersih terbebas dari kotoran yang menempel, dan aku akan menjadi saksi untuknya kelak di alam kubur agar Allah menjauhkannya dari siksa kubur “
 “ Dengan aku semua menjadi bersih, dengan aku semua menjadi indah, dengan aku semua menjadi sehat, dan  pada saat itulah aku akan selalu bersholawat atas Nabi Muhammad SAW agar Rasulullah memberinya syafaat di akhirat nanti.”
                Atau jika seandainya kaki beliau bisa berbicara, pasti kakinya akan mengatakan :
“ Dengan lanngkahku semua ruang kelas dan kantor menjadi bersih, maka aku pun akan bersaksi untuk memberatkan timbangan kebaikannya.”
“ Dengan langkahku semua sudut sekolah menjadi rapi dan indah, maka aku pun akan membelanya dari malaikat yang akan menyiksanya di alam kibur.”
“ Dengan langkahku semua guru, karyawan, dan siswa – siswi GAMAIS telah merasakan nyaman dalam beraktivitas, maka aku membantu meringankannya saat sakarotul maut menjemputnya.’
“ Dengan langkahku, maka akau akan selalu bertasbih, bertakbir, dan bertahmid dan memuji nama Allah, sehingga Allah pun Ridho kepadanya.”
                Teman – teman sekalian di manapun kalian berada hormatilah, sayangilah, cintailah orang – orang yang memiliki profesi seperti Bang Harun. Ingatlah jasanya, Kenanglah pekerja baiknya, yang tidak semua orang mau mengambil pekerjaan mulia itu. Jangan sampai suatu saat kita justru merasa kehilangan beliau mereka saat – saat mereka pergi jauh meninggal kita semua.  
                Bukankah Rasulullah mengajarkan kepada kita betapa beliau mencintai dan mengenang orang yang berprofesi sebagai petugas kebersihan ? Simak kisah berikut :
Suatu siang, di masjid Nabawi, Madinah Munawwarah. Tidak seperti biasanya, Rasulullah tampak kehilangan sesuatu. Sorot matanya melihat ke sudut-sudut masjid. Ia mencari sosok yang biasa ia lihat ada di masjidnya. Rasul lantas bertanya kepada para sahabatnya, perihal perempuan tua yang biasanya membersihkan masjid. Para sahabat tampak heran dengan pertanyaan Rasul SAW. Mereka tiak mengira sosok nenek tua itu mendapat perhatian besar dari Rasulullah SAW. para sahabat menyampaikan bahwa perempuan itu telah meninggal dunia.
Rasul, sang telada semesta, gusar dan bertanya heran kepada para sahabat,
“Kenapa kalian tidak memberitahuku?”
“Dia meninggal di malam hari dan kami tidak ingin menggangu engkau.”
Seperti tersentak Rasul mendengar berita duka itu. Jiwanya yang halus dan penyayang begitu tersentuh saat menerima berita bahwa sosok perempuan tua yang biasa dijumpainya, kini telah menghadap Allah swt., tanpa pengetahuannya.
Setelah tahu hal itu, lantas Rasul meminta para sahabat untuk menunjukkan kuburannya. Beliau mensalatinya dan berdo’a untuknya. Tanah pekuburan itu menjadi saksi betapa kepedulian Rasulullah terhadap sebuah jasa yang dianggap kecil oleh orang lain. ( Team WARLIK/GAMAIS )

Tags :

SIT GAMEEL AKHLAQ

GAMEEL AKHLAQ ISLAMIC SCHOOL

  • " Cerdas " ( Selalu berprestasi )
  • " Berkarakter " ( Akhlaq yang baik )
  • " Qur'ani " (Cinta Qur'an )

  • : SIT Gameel Akhlaq
  • : Juli 2011
  • : Rawalumbu-Kota Bekasi
  • : [email protected]
  • : +6285817664135