Jumat, 22 November 2013

Software Pendidikan Laris Di Pasaran

JAKARTA, KOMPAS.com — Industri kreatif di bidang perangkat lunak pendidikan di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di dalam dan luar negeri cukup menjanjikan. Sedikitnya dua pengembang perangkat lunak asli Indonesia yang bisa menembus pasar dunia.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan perusahaan pengembang konten pendidikan, animasi, dan gim yang digelar Paguyuban Pengembang Software Edukasi Indonesia dan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi (MIKTI) di Jakarta, Selasa (29/11/2011).

Sekretaris Jenderal MIKTI Hari Sungkari mengatakan, Indonesia punya potensi yang menjanjikan di bidang gim, edukasi, musik digital, animasi, dan perangkat lunak (software) atau disingkat GEMAS. Indonesia punya daya saing di bidang GEMAS. Seperti musik, sudah bisa jadi tuan di negeri sendiri, kata Hari.

Meskipun demikian, Hari mengingatkan agar perusahaan perangkat lunak di Indonesia jangan jadi tukang jahit atau terima pesanan saja. Justru harus bisa mengembangkan sendiri. Dengan demikian, nanti kita menikmati kekayaan dari royalti, katanya.

MIKTI telah melakukan sejumlah kegiatan mulai dari business couching, penyuluhan hak kekayaan intelektual hingga membantu pemula yang hendak menjalani bisnis kreatif dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Hary S Candra, Koordinator Paguyuban Pengembang Software Edukasi Indonesia, mengemukakan, Indonesia bisa dikenal dunia dari produk perangkat lunak pendidikan. Semisal PT Pesona Edukasi yang mengembangkan perangkat lunak Matematika dan Sains tingkat SD-SMA/SMK sudah diekspor ke 23 negara.

Bahkan, sudah ada tiga institusi internasional lagi yang tertarik dengan software pendidikan Indonesia. Ini peluang emas buat Indonesia untuk ekspor software pendidikan ke mancanegara, kata Hary, yang juga Marketing Director PT Pesona Edukasi.

Hary optimistis, suatu saat nanti Indonesia dapat dikenal dunia lewat produk perangkat lunak pendidikannya, baik yang sesuai kebutuhan kurikulum sekolah dan perguruan tinggi maupun untuk pendidikan umum. Untuk itu, Paguyuban Pengembang Software Edukasi Indonesia berupaya memperkuat kerja sama di antara perusahaan-perusahaan pengembang perangkat lunak di dalam negeri.

Di Indonesia sendiri, kucuran dana APBN untuk kebutuhan perangkat lunak pendidikan mencapai Rp 1,75 triliun. Sementara di dunia, ada 1,4 miliar anak yang membutuhkan perangkat lunak pendidikan

Tags :

SIT GAMEEL AKHLAQ

GAMEEL AKHLAQ ISLAMIC SCHOOL

  • " Cerdas " ( Selalu berprestasi )
  • " Berkarakter " ( Akhlaq yang baik )
  • " Qur'ani " (Cinta Qur'an )

  • : SIT Gameel Akhlaq
  • : Juli 2011
  • : Rawalumbu-Kota Bekasi
  • : [email protected]
  • : +6285817664135