Kamis, 26 April 2012

Antara Peran Sekolah dan Orang Tua

Di awal penerimaan siswa baru, umumnya sekolah mengadakan kegiatan orientasi orang tua yang bertujuan untuk mengenalkan identitas sekolah kepada orang tua. Ini adalah momen yang tepat untuk mengawali jalinan harmonis antara sekolah dan orang tua. 
Sekolah harus dapat memanfaatkan momen ini untuk mengenal orang tua secara lebih dekat dengan membangun komunikasi dialogis atau dua arah, sehingga bukan hanya dapat menyampaikan tujuan lembaga tapi juga dapat mengetahui harapan-harapan orang tua terhadap sekolah.
Berdasarkan pengalaman menggeluti dunia pendidikan, setidaknya ada dua tipe orang tua dalam menyikapi pendidikan anaknya:
Kurang perhatian dan cenderung pasif. Orang tua memperlakukan sekolah layaknya “jual-beli”, sekolah menjual jasa pendidikan dan orang tua membelinya. Orang tua hanya memenuhi kewajiban finansial kepada sekolah dan mengandalkan sepenuhnya peran sekolah dalam mendidik anaknya.
Perhatian dan proaktif. Dalam mendidik anak, orang tua tipe ini tidak mengandalkan sepenuhnya kepada sekolah namun memposisikan sekolah sebagai mitra untuk tujuan tersebut. 

Orang tua secara aktif mengikuti perkembangan dan kemajuan belajar anak, berusaha melengkapi apa yang kurang serta menjalin komunikasi yang intensif dengan pihak sekolah. Menyadari bahwa sekolah tidak mungkin sepenuhnya dapat mendidik anaknya karena porsi waktu serta daya dukung terbesar dalam mengembangkan potensi dan kecerdasan anak adalah orang tua sendiri. 
Bila kita cermati dua tipe di atas, tampaklah perbedaan yang besar di antara keduanya dari sisi kesiapan orang tua sebagai mitra sekolah. Sekolah harus berupaya agar orang tua tipe pertama menjadi tipe kedua.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan sekolah agar orang tua siswa siap menjadi mitra sekolah:
Merubah paradigma berpikir orang tua. Kegiatan orientasi orang tua merupakan momen yang tepat untuk menyatukan paradigma berpikir tentang pentingnya peran orang tua sebagai mitra bersama sekolah dalam mendidik anak. 
Bila perlu kegiatan tersebut dapat diisi dengan dialog tentang visi dan misi serta program sekolah yang mungkin tidak semua orang tua memahami secara mendalam. Pemahaman mendalam inilah yang akan merubah paradigma berpikir orang tua tentang pentingnya bermitra dengan sekolah.
Adakan pertemuan secara berkala. Mengingatkan secara berkala adalah bagian dari usaha merubah kebiasaan. Adalah hal yang biasa bila kita menemukan orang tua dengan tingkat kepedulian yang kurang terhadap perkembangan pendidikan putra/ putrinya. Hal ini bisa disebabkan karena kesibukan orang tua.
Namun tetap saja memperhatikan perkembangan pendidikan anak merupakan bagian dari tugas orang tua yang tidak boleh diabaikan terlepas dari seberapa sibuknya mereka. Untuk mengingatkan akan pentingnya peran tersebut, ada baiknya sekolah secara berkala mengadakan kegiatan–kegiatan pertemuan dengan orang tua. 
Sekolah tidak perlu khawatir atau takut kebanjiran kritik atau complain bila terlalu sering bertemu dengan orang tua. Bila dicermati dan disikapi secara positif kritikan dan complain dapat membesarkan dan memajukan sekolah. 
Berikan laporan secara berkala dengan bantuan media. Sekolah dapat menarik perhatian orang tua dengan memberikan laporan berkala tentang perkembangan belajar siswa melalui raport bayangan, atau bila sudah berbasis Teknologi Informasi dapat memanfaatkan email, website atau sms. Sehingga para orang tua dapat meng-update informasi tentang perkembangan belajar anaknya.  
Optimalisasi komite sekolah. Komite sekolah merupakan wadah bagi para orang tua untuk menjadi mitra sekolah. Komite sekolah menjadi sebuah keniscayaan bagi sekolah karena ia merupakan bagian dari sistem sekolah atau dikenal dengan istilah environmental input
Sekolah harus memberikan ruang kepada komite sekolah untuk berpartisipasi membesarkan sekolah dengan berbagai upaya, diantaranya adalah membantu sekolah untuk menyamakan persepsi atau paradigma berpikir tentang pentingnya peran orang tua menjadi mitra sekolah. Komite sekolah bukanlah rival atau oposisi, melainkan ia adalah teman terbaik sekolah untuk bersama-sama memajukan sekolah. Sinergi yang harmonis antara keduanya akan membuahkan hasil berupa lulusan yang berkualitas. 
Akhirnya dapat kita pahami bahwa roda pendidikan di sekolah bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah melainkan tanggung jawab bersama yaitu sekolah, orang tua dan pemerintah. Ketiga unsur ini harus bekerja sama dalam menjalankan roda pendidikan agar target pendidikan dapat tercapai. ( Yaluato Fw )

Tags :

SIT GAMEEL AKHLAQ

GAMEEL AKHLAQ ISLAMIC SCHOOL

  • " Cerdas " ( Selalu berprestasi )
  • " Berkarakter " ( Akhlaq yang baik )
  • " Qur'ani " (Cinta Qur'an )

  • : SIT Gameel Akhlaq
  • : Juli 2011
  • : Rawalumbu-Kota Bekasi
  • : [email protected]
  • : +6285817664135