Mulai Pendidikan Anak dengan Mengenalkan Jati Diri
Konsep Tarbiyah Akhlaq dalam Alquran (Seri 01)
Mulai Pendidikan Anak dengan Mengenalkan Jati Diri
Oleh : Hafiz Muhajir S.Pd
Bedah Buku DR. Muhammad Said Ramadhan Al Bughty
Al Quran memiliki konsep tarbiyah yang unik, di dalamnya juga terdapat prinsip-prinsip pokok tarbiyah yang unik, keduanya memiliki perbedaan yang cukup besar.
Adapun konsep tarbiyah dalam Al Quran adalah jalan yang diampukan oleh Al Quran kepada semua umat Islam agar megikutinya dan berpegang teguh padanya. Adapun prinsip-priinsi pokok tarbiyah adalah seperangkat hukum, aturan dan nilai yang dibangun dan didakwahkan oleh Islam, dalam rangka membangun kepribadian, akhlak dan prilaku mereka, yang tercakup dalam hukum halal dan haram, aneka nilai akhlak yang diajarkan dan didakwahkan oleh Al Quran.
Mengenalkan Jati Diri kepada anak
Sering kali kita melakukan kesalahan dalam mendidik anak, bahkan tatkala anak kita diminta menghafal Al-quran namun kita sebagai orang tua lupa bahwa Al-Quran bukan hanya untuk dihafal. Namun juga memberikan nilai- nilai tarbiyah yang harus kita sampaikan kepada anak kita.
Al Quran memulai dialognya bersama manusia dengan mengarahkann mereka pada perenungan dan penghayatan akan jati diri mereka, dan berbicara tentang asal muasal, hakikat diri, pertumbuhan dan perkembangannya.
Hal ini secara jelas kita lihat di ayat pertama Al Quran yang turun, sebagaimana kita lihat pada lembaran-lembaran pertama Al Quran dari sisi penulisan secara tertib dan urut. Ayat pertama yang turun berisi pengenalan manusia dan jati dirinya, Allah swt berfirman :
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” .(QS. Al Alaq : 1-5)
Kita perhatikan Allah tidak menunjukkan rububiyyah dan keesaan-Nya kepada manusia untuk awal ayat yang turun ini, namun Allah justru menunjukkan manusia kepada jati diri, asal muasal dan proses kejadiannya.
Begitu juga lembaran pertama Al Quran dari surat Al Baqarah, yang merupakan surat pertama dalam Al Al Quran (setelah ummul kitab), berisi tentang pengelompokan manusia dalam kehidupan di dunia ini, ada kelompok manusia beriman, kelompok manusia kafir dan kelompok manusia munafik, lalu sejarah perkembangan dan akhir kehidupann mereka.
Peringatan Allah kepada manusia akan jati dirinya dalam ayat di atas akan selalu berulang dalam surat-surat yang lain,
Demi pentingnya hakikat inilah, Al Quran memulai sentuhan dialog aqliahnya kepada orang-orang yang mengingkari keberadaan Allah dengan mengalihkan perhatian mereka kepada diri mereka dan cerita hidup mereka sendiri, ketika mereka sudah menyadari ini, maka Allah akan ajak mereka untuk berdialog tentang rububiyah dan keesaan-Nya, sekaligus juga kehambaan manusia pada-Nya.
Mari kita renungkan ayat-ayat berikut ini :
فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ (5) خُلِقَ مِنْ مَاءٍ دَافِقٍ (6) يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ (7) إِنَّهُ عَلَى رَجْعِهِ لَقَادِرٌ (8)
“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan. Sesungguhnya Allah benar-benar Kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati).” (QS. Ath Thariq : 5-8)
Dalam ayat lain :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ (12) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (13) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آَخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ (14)
“Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS. Al Mukminun : 12-14)
Kenalkan pada anak kita, siapa manusia yang beriman , bertaqwa, musyrik, munafiq beserta ciri dan karakternya yang Allah berikan dalam Al-Quran. Kenalkan juga darimana asal manusia dan tempat terakhirnya. Dengan begitu anak-anak akan tahu road map kehidupan. Kelak mereka dewasa secara mandiri nilai-nilai tersebut akan menjadi guidance dimanapaun dan apapun kondisinya. Wallahu'alam
Tags : Renungan
SIT GAMEEL AKHLAQ
GAMEEL AKHLAQ ISLAMIC SCHOOL
- " Cerdas " ( Selalu berprestasi )
- " Berkarakter " ( Akhlaq yang baik )
- " Qur'ani " (Cinta Qur'an )
- : SIT Gameel Akhlaq
- : Juli 2011
- : Rawalumbu-Kota Bekasi
- : [email protected]
- : +6285817664135