MAKHLUK-MAKHLUK BERCAHAYA
Thomas Edison adalah seorang  ilmuwan terbesar di dunia. Sekitar seratus dua puluh tahun telah berlalu  sejak ia menemukan bola lampu. Dalam masa ini, bola lampu telah menjadi  bagian penting kehidupan manusia. Kini, jutaan bola lampu mungil  bersama-sama menerangi kota-kota besar di seluruh dunia.
Sebaliknya, kunang-kunang mampu menghasilkan hampir  seratus persen cahaya dari energi yang ada. Ini dikarenakan disain  sempurna pada sistem penghasil cahaya yang dimilikinya. Tubuhnya berisi  zat kimia khusus bernama lusiferin, dan enzim yang disebut lusiferase.  Untuk menghasilkan cahaya, dua zat kimia ini bercampur, dan percampuran  ini menghasilkan energi dalam bentuk cahaya. Molekul kompleks ini telah  didisain secara khusus untuk memancarkan cahaya. Penempatan setiap atom  yang membentuk molekul tersebut telah ditentukan sesuai dengan tujuan  ini. Tidak ada keraguan bahwa disain biokimia ini bukanlah sebuah  kebetulan. Ia sengaja diciptakan secara khusus. Sebagaimana Allah telah  memberi semua makhluk hidup ciri mereka masing-masing, Dia juga telah  mengajarkan kunang-kunang cara membuat cahaya.
Tapi, untuk apakah kunang-kunang membuat cahaya  melalui teknologi yang sedemikian maju. Untuk menemukan jawaban atas  pertanyaan ini, kita harus mengamati lebih dekat sekawanan  kunang-kunang. Sekelompok kunang-kunang dalam jumlah besar, hingga  ratusan ribu, di malam hari memunculkan pemandangan yang membuat kita  seolah sedang berjalan di bawah bintang-bintang.
Kunang-kunang jantan menyalakan dan memadamkan  cahayanya untuk mengirim pesan kepada sang betina. Pesan ini berisi kode  tertentu. Dan kunang-kunang betina menggunakan kode yang sama untuk  mengirim pesan balasan kepada sang jantan. Sebagai hasil dari pesan  timbal-balik ini, sang jantan dan betina mendekat satu sama lain.
Sejak saat ia dilahirkan, tiap kunang-kunang  mengetahui bagaimana berkirim pesan dengan cara ini, dan bagaimana  memahami pesan yang dikirim oleh yang lain. Singkatnya, masing-masing  dari ribuan kunang-kunang yang kita lihat bersama di kegelapan malam  adalah sebuah keajaiban penciptaan. Pencipta sistem yang luar biasa ini  adalah Allah, Pencipta semua makhluk hidup. 
Selama beberapa malam di Segitiga Bermuda,  pertunjukan cahaya tengah berlangsung. Beberapa saat setelah matahari  tenggelam, cahaya yang mempesona muncul di permukaan laut. Cahaya ini  berasal dari cacing laut betina yang sedang berada di permukaan. Sang  betina mencampurkan dua cairan kimia yang ia hasilkan dalam tubuhnya.  Makhluk ini tahu bagaimana menggunakan bahan-bahan kimia untuk  memproduksi cahaya dengan cara yang menakjubkan. Hasil akhirnya adalah  sebuah pertunjukan cahaya yang mengagumkan. Cacing betina melakukan ini  untuk menarik perhatian sang jantan. Makhluk yang sedang mendekat dengan  cahaya kecilnya yang terang adalah cacing laut jantan. Sepuluh menit  kemudian, permukaan laut telah tertutupi oleh ratusan betina yang  memancarkan cahaya terang. Jika bulan keluar dari balik awan dan  menerangi permukaan laut, mereka kembali ke kedalaman lautan. Dua puluh  menit kemudian pertunjukan ini berakhir.
Jika kita ingin menyaksikan tempat sesungguhnya, di  mana binatang menggunakan cahaya untuk berkomunikasi, maka kita harus  pergi ke tempat paling gelap di bumi, yaitu dasar lautan. Kapal selam  ini didisain khusus untuk dapat menyelam hingga kedalaman enam ratus  meter. Sinar matahari tidak dapat menembus kedalaman di bawah dua ratus  meter. Di sinilah tempat paling gelap di bumi. Tekanannya dua puluh kali  lebih tinggi dibandingkan di permukaan laut. Anda mungkin berpikir  bahwa tak ada yang mampu hidup dalam kondisi ini. Namun sebuah  pemandangan menakjubkan muncul ketika terlihat suatu sinyal cahaya dari  luar kapal selam. Tiba-tiba muncul cahaya dari kegelapan dasar lautan,  dengan kata lain terdapat makhluk-makhluk hidup yang menjawab cahaya  dengan cahaya, dan berkomunikasi dengan cara memancarkan cahaya dalam  kegelapan ini. Dengan melihat makhluk ini dari dekat, anda akan melihat  keagungan ciptaan Allah. 
Di antara makhluk bercahaya di dasar lautan adalah  ubur-ubur, yang memiliki tubuh lunak dan lembut. Tak satu pun dari  mereka memiliki akal atau kecerdasaan. Tidak juga mereka tahu bagaimana  cahaya dalam tubuh mereka terbentuk. Sungguh tidak rasional untuk  berpikir bahwa makhluk yang demikian kompleks dengan sistemnya yang  rumit muncul secara kebetulan. Tak ada keraguan bahwa makhluk ini  sengaja diciptakan dengan disain khusus. 
Oleh karenanya, pertunjukan cahaya ini, yang datang  dari ratusan meter di bawah permukaan laut, sebenarnya mengungkapkan  kepada kita akan kekuasaan Allah. Dia menciptakannya secara khusus.  Segala sesuatu di darat dan di laut adalah kepunyaan-Nya. Dan Dia  memiliki ilmu dan pengetahuan yang tak terbatas. Dalam sebuah ayat  dinyatakan: 
Tags : Renungan
SIT GAMEEL AKHLAQ
GAMEEL AKHLAQ ISLAMIC SCHOOL
- " Cerdas " ( Selalu berprestasi )
- " Berkarakter " ( Akhlaq yang baik )
- " Qur'ani " (Cinta Qur'an )
- : SIT Gameel Akhlaq
- : Juli 2011
- : Rawalumbu-Kota Bekasi
- : [email protected]
- : +6285817664135
 
 
 
 
 
 
